Kerjasama Internasional

 Kerjasama Internasional Yang Ideal

Kerjasama Internasional yang ideal yaitu kerjasama yang mensejahterakan antarnegara,membantu sesama negara, dan kerjasama yang membantu suatu bangsa dari keterbelakangan ekonomi

Bentuk Kerjasama Internasional

  • Kerjasama Bilateral ;

is

Kerjasama antar dua negara (indonesia – Singapura)

  • Kerjasama Regional ;

asean

Kerjasama antara negara-negara sewilayah (perdagangan bebas)

Menurut saya, apabila saya melakukan kerjasama internasional, saya akan menganut kerjasama regional karena hal itu dapat meningkatkan daya saing ekonomi,memperkuat posisi perdagangan dan dapat meningkatkan keuangan serta devisa negara. Dan juga dapat menjadi cara untuk memperkenalkan  budaya Indonesia ke negara asing.

Apa Itu Pasar Bebas?

pasarbebas

Pasar bebas adalah pasar ideal, di mana seluruh keputusan ekonomi dan aksi oleh individu yang berhubungan dengan uang, barang, dan jasa adalah sukarela.

MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya system perdagaangan bebas antara Negara-negara asean. Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC).

Strategi Dalam Menghadapi Pasar Bebas :

  • Analisis :

Menurut saya, dalam kedepan Indonesia dapat memperbesar indurstri kreatif, karena dalam industri kreatif kita dapat meningkatkan mutu sumber daya manusia dan juga dapat memperkenalkan bermacam budaya khas indonesia misalnya (baju batik) atau karya seniman seniman kreatif lainnya ke manca negara.

  • Kekuatan :

Berdasarkan berita yang saya baca https://ekbis.sindonews.com/read/1188405/34/industri-kreatif-sumbang-rp642-triliun-pdb-indonesia-1489505337  Gati menyampaikan, industri kreatif menyumbang sekitar Rp642 triliun atau 7,05% terhadap total PDB Indonesia pada tahun 2015. “Kontribusi terbesar berasal dari sektor kuliner sebanyak 34,2%, mode atau fashion 27,9% dan kerajinan 14,88%,” paparnya.

  • Industri Kreatif ;

kerajinan tangan

http://www.bekraf.go.id/profil

Tahun 2015 lalu, kita mencatatkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) 4,79%, lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan hanya mencapai 2,4%. Iklim yang positif ini tentunya menjadi momen yang tepat bagi pemerintah untuk mengokohkan fondasi perekonomian, terutama pada sektor riil.

Salah satu sektor riil yang sangat layak menjadi prioritas adalah ekonomi kreatif. Presiden Joko Widodo optimistis bahwa ekonomi kreatif kelak menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Berbeda dengan sektor lain yang sangat tergantung pada eksploitasi sumber daya alam, kekuatan ekonomi kreatif lebih bertumpu kepada keunggulan sumber daya manusia. Karya seni, arsitektur, buku, inovasi teknologi, dan animasi, berasal dari ide-ide kreatif pemikiran manusia.

Untuk mewujudkan upaya tersebut, pada 20 Januari 2015, melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Badan Ekonomi Kreatif, Presiden Joko Widodo membentuk lembaga baru non kementerian bernama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Badan ini bertanggung jawab terhadap perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Bekraf  bertugas membantu presiden dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan di bidang ekonomi kreatif.

  • Sektor Kuliner

nasgor

http://www.antaranews.com/berita/456206/wisata-kuliner-terbukti-berkontribusi-besar-pada-negara

“Pihaknya mencatat pada 2007 nilai wisata kuliner di Amerika Serikat sebesar 52 miliar dolar AS, di Kanada pada 2010 sekitar 9 miliar CDN, dan di Indonesia kontribusi sektor kuliner terhadap PDRB Indonesia tahun 2013 mencapai Rp209 triliun.”

  • Sektor Fashion

http://www.binarylowcost.com/fashion-bakal-mendominasi-industri-kreatif-indonesia/

fesyen

Di subsektor kuliner, ada sub-sektor (fashion) yang memberikan efek kontribusi sebesar 27%. Kedua bidang ini mendominasi 13 sub-sektor lainnya. Hal ini terjadi dalam kondisi serupa terjadi dalam 5 tahun terakhir.

Diramalkan bahwa tahun ini juga bidang fashion tetap akan memimpin di deretan utama penyumbang angka pendapatan di atas. Banyak industri fashion lokal yang berekspansi untuk mendapatkan popularitas di luar negeri. Kita bisa melihat contohnya, industri jilbab Indonesia yang semakin populer di luar negeri. Misalnya, konsep busana jilbab dipromosikan oleh Dian Pelangi misalnya, bisa masuk sampai ke mancanegara. Bahkan Dian telah berulang kali menunjukkan desain fashion jilbab di pusat dunia, Paris, Prancis.

  • Peluang :

Menurut  saya peluang indonesia dalam bersaing di perdagangan pasar bebas cukup besar untuk sukses, sekarang pemerintah sudah mulai berusaha memfasilitasi para pengusaha fashion contohnya dan lain lain.

fesyen2

http://www.kemenperin.go.id/artikel/4026/Indonesia-Korsel-Meneken-Kerjasama-Industri-Tekstil

Investasi tekstil Korea Selatan di Indonesia berpotensi semakin menggemuk. Potensi itu makin tampak setelah ditekennya kerjasama teknis di bidang standar kualitas dan pengujian tekstil internasional. Dengan kerjasama ini, industri tekstil dengan produk high end berpotensi dibangun di Indonesia.

Korea Selatan akan memberi hibah US$ 1,5 juta untuk pembelian 45 unit mesin pengujian tekstil ditambah biaya pelatihan. Sedangkan Indonesia menyumbang US$ 100.000 untuk pendirian bangunan. Kerjasama ini akan berlangsung hingga akhir 2014. Kalau kerjasama ini sukses, Korea Selatan berjanji akan membenamkan investasi di bidang industri tekstil lebih besar lagi.

 

http://www.bekraf.go.id/berita/page/10/pacu-industri-kreatif-bekraf-dorong-kerja-sama-dengan-inggris

dian.jpg

Triawan mengatakan “Bekraf telah melakukan pendukungan bagi para pelaku industri kreatif untuk mendapatkan kesempatan berkarya dan berniaga, tidak saja di pasar dalam negeri,melainkan juga di luar negeri. Sebagai contoh, ia menambahkan, para desainer busana muslimah Indonesia mendapatkan kesempatan untuk tampil di ajang LondonFashion Week 2016 di London, Inggris.

Direktur Kesenian danIndustri Kreatif British Council Indonesia, Adam Pushkin, mengatakan, “Setelahsukses menuai hasil kolaborasi dua negara dalam bidang Sustainable and EthicalFashion, kami juga telah memulai kolaborasi antara Inggris dan Indonesia di bidangdigital culture, dan kami denganbangga mengumumkan bahwa untuk pertama kalinya seniman Indonesia akan ambilbagian di Digital Design Weekend yang diadakan di V&A Museum di London padabulan September 2016.”

  • Hambatan ;
  1. Pengembangan industrikreatif belum optimal, terutama disebabkan kurangnya daya tarik industri,adanya posisi dominan usaha kreatif, model bisnis industri kreatif yang belummatang, serta risiko usaha yang harus dihadapi;
  2. Pengembangan konten,kreasi, dan teknologi kreatif belum optimal, terutama disebabkan infrastrukturinternet belum memadai, infrastruktur gedung pertunjukan belum memenuhistandar, mahalnya mesin produksi, mahalnya piranti lunak penghasil produk danjasa kreatif, kurangnya riset konten, dan kurangnya aktivitas pengarsipan konten;
  3. Kurangnya perluasandan penetrasi pasar bagi produk dan jasa kreatif di dalam dan luar negeri,terutama disebabkan oleh kurangnya apresiasi terhadap kreativitas lokal,kurangnya konektivitas jalur distribusi nasional, terkonsentrasinya pasar luarnegeri, tingginya biaya promosi, belum diterapkannya sistem pembayaran online, dan rendahnya monitoring terhadap royalti, lisensi, hak cipta;
  4.   Minimnya aksespembiayaan pelaku sektor ekonomi kreatif, terutama disebabkan belum sesuainyaskema pembiayaan dengan karakteristik industri kreatif yang umumnya belum bankable,high risk high return, cash flow yang fluktuatif, serta aset yangbersifat intangible; dan
  5. Pengembangan sumberdaya ekonomi kreatif belum optimal, baik sumber daya alam maupun sumber dayamanusia, antara lain masalah kelangkaan bahan baku, kurangnya riset bahan baku,kesenjangan antara pendidikan dan industri, serta standardisasi dan sertifikasiyang belum baik.

https://ekbis.sindonews.com/read/1179893/34/perbankan-dinilai-kurang-terlibat-di-industri-kreatif-1487069973

“DIY memiliki SDM yang bergerak dibidang industri kreatif cukup banyak, dan itu bisa menjadi potensi tersendiri,” katanya dalam Pertemuan Tahunan Pelaku Industri Jasa Keuangan Tahun 2017 di Hotel Sahid Jaya, Yogyakarta, Selasa (14/2/2017).

Selama ini, perbankan memang belum banyak melirik industri kreatif meski sudah memasuki era digitalisasi. Dia mencontohkan di Jakarta industri kreatif justru berkembang tanpa dukungan dari perbankan.

20120612produk-industri-kreatif

“DIY memiliki SDM yang bergerak dibidang industri kreatif cukup banyak, dan itu bisa menjadi potensi tersendiri,” katanya dalam Pertemuan Tahunan Pelaku Industri Jasa Keuangan Tahun 2017 di Hotel Sahid Jaya, Yogyakarta, Selasa (14/2/2017).

Selama ini, perbankan memang belum banyak melirik industri kreatif meski sudah memasuki era digitalisasi. Dia mencontohkan di Jakarta industri kreatif justru berkembang tanpa dukungan dari perbankan.

  1. Pilih Negara Atau Wilayah Untuk Diajak Kerjasama

89u1tCh

Saya akan memilih negara korea, karena Indonesia bisa belajar dari korea bagaimana caranya menjadikan industri kreatif sebagai tulang punggung perekonomian. Karena sekarang di indonesia banyak anak muda kreatif yang sudah dikenal mancanegara, mungkin dari korea indonesia dapat belajar bagaimana cara mengembangkan sumber daya manusia yang ada.

fesyeeeeeen

Saya juga akan memilih negara inggris untuk bekerjasama karena indonesia bisa belajar dari inggris. Menurut saya fashion dapat dijadikan tulang punggung perekonomian karena fashion mampu menyumbangkan 31% penghasilan dari sektor ini. Dan juga sekarang banyak desainer indonesia yang tidak kalah saingnya dengan desainer industri fashion global.

london-fashion-week-logo

Apabila Indonesia bekerjasama dengan Inggris, Indonesia dapat belajar cara mengembangkan industri fashion. Fashion itu bukan hanya sekedar desain, tapi juga komersial. Bagaimana cara menjual / mengiklankan barang yang telah diproduksi oleh para desainer. Nah karena itu bekerjasama dengan inggris adalah cara yang tepat, melalui inggris indonesia dapat memperkenalkan karya-karya melalui acara ternama yang sudah dikenal mancanegara (contoh ) yaitu london fashion week.

DAMPAK POSITIF Perdagangan Bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

6360312032624424671807104576_Derek-Positivity-Horizontal

  1. Pada Sisi Perdagangan

Menurut Santoso pada tahun 2008 Bagi Indonesia sendiri, MEA akan menjadi kesempatan yang baik karena hambatan perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada. Hal tersebut akan berdampak pada peningkatan eskpor yang pada akhirnya akan meningkatkan GDP Indonesia.

 

  1. Pada Sisi Investasi

Kondisi ini dapat menciptakan iklim yang mendukung masuknya Foreign Direct Investment (FDI) yang dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber daya manusia (human capital) dan akses yang lebih mudah kepada pasar dunia.

 

  1. Pada Sisi Ketenagakerjaan

Terdapat kesempatan yang sangat besar bagi para pencari kerja karena dapat banyak tersedia lapangan kerja dengan berbagai kebutuhan akan keahlian yang beraneka ragam. Selain itu, akses untuk pergi keluar negeri dalam rangka mencari pekerjaan menjadi  lebih mudah bahkan bisa jadi tanpa ada hambatan tertentu. MEA juga menjadi kesempatan yang bagus bagi para wirausahawan untuk mencari pekerja terbaik sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Para tenaga kerja Indonesia juga dapat bekerja di negara anggota ASEAN dengan bebas dan sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya. 

Dampak Positif lainnya yaitu :

Dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Indonesia dapat menstabilkan perekonomian negara menjadi lebih baik.  Salah satu contohnya yaitu dengan adanya pasar bebas, barang indonesia dapat memperluas jangkauan ekspor dan impor tanpa ada biaya dan penahanan barang terlalu lama di bea cukai. Para investor dapat memperluas ruang investasinya tanpa ada batasan ruang antar negara anggota ASEAN. 

Para pengusaha akan semakin kreatif karena persaingan yang ketat, para tenaga kerja akan semakin meningkatakan tingkat profesionalitas dan bakat yang dimilikinya. Para penanam modal dari indonesia semakin jeli dalam memilih,dan banyak hal positif lainnya yang dapat di nikmati indonesia atas adanya Asean Economic Community 2015 mendatang.

Kita bangsa Indonesia akan mampu mengahadapi berbagai macam tantangan dalam menyambut datangnya era Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Apabila kita mempunyai daya saing yang kuat, persiapan yang matang, produk-produk dalam negeri akan menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan kita mampu memanfaatkan kehadiran MEA 2015 untuk menikmati dampak positif bagi kepentingan bersama dan untuk kemakmuran rakyat indonesia.

 

 

DAMPAK NEGATIF

Adrenal-Fatigue-Negativity

  1. Pada Sisi Kompetisi

Kompetisi akan muncul dengan banyaknya barang impor yang akan mengalir dalam jumlah banyak ke Indonesia yang akan mengancam industri lokal dalam bersaing dengan produk-produk luar negri yang jauh lebih berkualitas. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan defisit neraca perdagangan bagi Negara Indonesia sendiri.

  1. Pada sisi Ekploitasi

Exploitation dengan skala besar terhadap ketersediaan sumber daya alam oleh perusahaan asing yang masuk ke Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah sumber daya alam melimpah dibandingkan negara-negara lainnya. Tidak tertutup kemungkinan juga eksploitasi yang dilakukan perusahaan asing dapat merusak ekosistem di Indonesia, sedangkan regulasi investasi yang ada di Indonesia belum cukup kuat untuk menjaga kondisi alam termasuk ketersediaan sumber daya alam yang terkandung.

  1. Pada Sisi Ketenagakarejaan

Dampak negatif pada sisi ketenagakerjaan dapat dilihat dari sisi pendidikan dan produktivitas Indonesia masih kalah bersaing dengan tenaga kerja yang berasal dari Malaysia, Singapura, dan Thailand serta fondasi industri yang bagi Indonesia sendiri membuat Indonesia berada pada peringkat keempat di ASEAN. Menurut Media Indonesia, Kamis 27 Maret 2014, dengan adanya pasar barang dan jasa secara bebas tersebut akan mengakibatkan tenaga kerja asing dengan mudah masuk dan bekerja di Indonesia sehingga mengakibatkan persaingan tenaga kerja yang semakin ketat di bidang ketenagakerjaan.

 

Dampak Negatif Lainnya yaitu

Sesuai dengan pilar MEA 2015, pembatasan dalam tenaga kerja profesional akan dihapuskan. Hal tersebut memberikan kesempatan tenaga kerja asing untuk masuk dalam lapangan kerja di Indonesia. Dampaknya adalah kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan di Indonesia semakin kecil. Dilihat dari sisi pendidikan dan produktivitas, Indonesia masih kalah bersaing dengan tenaga kerja yang berasal dari Malaysia, Singapura, dan Thailand serta fondasi industri yang bagi Indonesia sendiri membuat Indonesia berada pada peringkat keempat di ASEAN (Republika Online, 2013). Selain itu, kemampuan berbahasa tenaga kerja Indonesia juga masih dianggap kurang,  dan kesiapan tenaga kerja Indonesia hanya bergantung pada mental (BBC Indonesia, 2014).

Dampak arus bebas investasi menimbulkan eksploitasi sumber daya yang ada di Indonesia oleh perusahaan asing. Apabila Indonesia tidak dapat menanganinya dengan baik maka eksploitasi besar-besaran akan membuat Indonesia mengalami kerugian. Selain itu, Indonesia juga masih bergantung pada impor barang luar negeri. Indonesia kebanyakan hanya mengekspor barang mentah atau barang setengah jadi. Apabila kegiatan ekspor-impor tersebut tidak dapat dijalankan dengan baik maka Indonesia akan diserbu oleh barang impor. Perusahaan Indonesia juga melemah karena tidak sanggup bertahan dengan serbuan barang impor.

Ketersediaan dan kualitas infrastruktur di Indonesia juga masih kurang. Jalur-jalur darat, air maupun udara untuk menghubungkan pulau-pulau di Indonesia dan Indonesia dengan negara lain belum memadai. Hal tersebut memberi dampak pada kelancaran arus ekspor dan impor di Indonesia.